Tanpa sepengetahuanmu, ada namamu di dalam tiap doaku
Tanpa sepengetahuanmu, aku terlanjur mencintaimu
Tanpa sepengetahuanmu, aku telah menangguhkan rasa padamu
Aku memang belum bisa menempatkan namamu diurutan awal.
Masih ada banyak deretan orang yang menjadi tanggung jawab aku kelak, sebelum aku menjadi tanggung jawabmu.
Itu memang terdengar lucu. Bagaimana aku bisa menjadi tanggung jawabmu, sedangkan kau mengenalku saja tidak.
Tapi begitulah adanya.
Aku selalu berusaha memperbaiki diriku.
Mengurangi kekurangan yang aku miliki, dan menggantinya dengan sepotong demi sepotong pelajaran agar menjadi kekasih terbaik.
Ya, aku sedang berusaha menjadi yang terbaik untukmu.
Mungkin ketakutanku menampakkan diri dihadapanmu adalah sumber kekuatanku untuk berusaha dan berusaha lagi.
Aku hanya ingin ketika kau menemukan kehadiranku dalam hidupmu, kau akan mendapatan diriku yang sudah pantas untukmu.
Sehingga tidak ada keraguan di dalam dirimu untuk memilihku menjadi kekasih dunia dan akhiratmu.
Saat ini hanya aku dan Allah saja yang tahu seberapa besar rasa yang telah tercipta di dalam diriku untukmu.
Hanya Dia lah yang selalu aku pinta untuk selalu menjagamu dan mempersiapkan dirimu untuk bertemu denganku.
Dia tidak pernah menertawakan keinginanku. Dia tidak pernah menghalangiku untuk mencintaimu. Dia juga tidak pernah bosan mendengar segala doaku tentangmu.
Jadi, aku dapat meminta apapun kepadaNya tanpa harus malu.
Kepada dirimu yang aku cintai dalam diam,
Kepada dirimu yang namanya selalu aku ucapkan di setiap panjatan doaku,
Semoga kau tahu bahwa saat ini aku menunggumu dan sudah mempersiapkan diri untuk menerima segala kelebihan dan kekuranganmu.
Dan semoga kau juga begitu, dapat menerima diriku yang tidak sempurna ini.