Aku sengaja berjalan di belakangmu, hanya untuk melihatmu yang telah lama tak bersua denganku.
Aku sengaja melangkah di belakangmu, karena kau yang lebih tahu tempat yang akan kita tuju.
Aku sengaja mengiringi di belakangmu, agar kau tak mendengar alunan Al-Fatihah dan Ayat Kursi yang (akan) selalu aku panjatkan untuk selalu melindungimu kapanpun dimanapun.
Aku sengaja memalingkan muka tiap kali kau melihatku, supaya kau tidak melihat beribu-ribu ucapan syukurku kepada Tuhan yang telah mengabulkan doaku agar Ia menjaga dan memberimu kesehatan hingga aku dapat melihatmu kembali.
Maaf. Aku sengaja menunjukkan muka masam di hadapanmu, tetapi sesungguhnya aku ingin berteriak dan tertawa bahagia karena kau masih (sedikit) peduli denganku.
Ah, hal yang sengaja aku sembunyikan dan aku tahan sekian lama akhirnya kau lihat juga.
Depok, Jawa Barat.
160214