Selasa, 25 Juni 2013

Cerita Cinta Kita

Wanita ini secara tidak sengaja bertemu tatap dengan lelaki itu
Ah, ntah mengapa semenjak pertemuan pertama ia sudah merasakan hal yang berbeda
Lelaki ini tidak rupawan, dan ntahlah apa dia juga hartawan
Tanpa mengagungkan kemunafikan, bukankah dua sifat itu yang biasanya ada di pikiran wanita?
Tanpa memulai perkenalan, hingga berbulan-bulan selanjutnya wanita ini hanya bisa diam dan menyembunyikan semburat rona merah di pipinya tiap bertemu sang lelaki

Hingga secara (tidak) sengaja sang wanita membuat janji dengan pria itu
Entah mengapa lidahnya kelu hingga.... ah, tidak mampu berbuat banyak ketika melihat tatapan dari pria

Pertemuan demi pertemuan yang (tidak) disengaja oleh sang wanita, apakah sang pria juga begitu?

Hingga saat itupun tiba. Ungkapan sayang meluncur dari bibir dan membuat sang wanita terpaku.
Tidak siap. Ah, tepatnya belum siap.
Desakan untuk menjawab membuat sang wanita mengiyakan dengan memberikan syarat.

Sepertinya hari-hari yang dilalui telah membuat rasa sayang muncul di dalam diri wanita, hingga benih cinta dan pohon cinta mulai tumbuh serta berkembang dengan sangaaatt pesat.

Masalah? Tentu pasangan ini telah melalui banyak masalah. Yang disebabkan oleh si wanita maupun sang pria.

The Power of Love
Iya, sepertinya begitu. Lebih tepatnya mungkin begitu
Cinta, telah membuat beribu-ribu air mata
Cinta, telah membuat berjuta-juta senyuman
Cinta pula yang membuat berton-ton tawa, canda, dan emosi



Kepadamu, lelaki yang sudah menyisihkan cintanya
Kepadamu, lelaki yang sudah memberikan senyumnya
Kepadamu, lelaki yang selalu berarti
Kepadamu, lelaki yang selalu memahami
Kepadamu, lelaki yang selalu memberi

Inilah aku, wanita yang masih jauh dari sempurna untukmu,
Wanita yang masih harus banyak belajar darimu,
Wanita yang masih belum sepenuhnya memahamimu.
Izinkan aku mencintaimu dengan sederhana,
Sesederhana caramu mengubah duniaku menjadi lebih berharga


Semoga perjalanan kita tidak menemukan kata "akhir"
Semoga.

Sabtu, 22 Juni 2013

Kepada Kamu Yang Ku Cintai Dari Jauh

Jika suatu hari kamu rindu dan ragaku terlalu jauh untuk kamu gapai,
berdoalah..
Agar aku dikuatkan, atau kamu diberikan rezeki berlebih untuk menemuiku.

Jika suatu hari kamu merasa tersisihkan karena semua kesibukanku,
mengertilah..
Aku disini berusaha, agar kelak kita bisa bersama dan kita tak perlu bekerja terlalu keras seperti ini, untuk membayar semua waktu saat kita terpisah seperti ini.

Jika suatu hari kamu tidak yakin akan semua yang kita jalani,
berusahalah..
Agar kita bisa diberikan jalan, atau setidaknya diberikan kemantapan hati untuk melalui apa yang sebenarnya begitu ganjil untuk dijalani. Mencintai dari jauh..

Jika suatu hari kamu membuka mata dan mendapati diriku tak ada disana,
bersabarlah..
Akan datang waktu, dimana jarak terjauh dari aku tak dapat melihatmu adalah ketika saling berpunggungan ketika tidur.

Jika suatu hari kamu mencari sosok untuk kamu rengkuh dengan erat dan sempurna,
cobalah tetap tenang..
Biarlah malaikat yang menjaga langkahmu, biarlah sayapnya menggenggammu erat dan membuatmu aman. Aku yakin, malaikat menyayangi mereka yang mencintai tanpa syarat.

Jika suatu hari kamu kebingungan menentukan langkah, sedangkan aku terlalu fana untuk bisa kamu andalkan,
Yakinilah..
Apapun jalan yang kamu ambil, selama untuk kebaikan kita bersama, aku disini akan tetap tersenyum, memberika suntikan semangat melalui setiap permintaanku kepada Tuhanku.

Jika suatu hari kamu merasa semua yang kita jalani tanpa tujuan,
Ingatlah..
Kita pernah memutuskan untuk bersama, saling jatuh cinta dan berharap pada mimpi yang pernah kita bangun. Berkomitmen menjalani semua, dan saling menjaga segala rasa.

Jika suatu hari kamu ingin mengakhiri ini semua,
renungkanlah..
ada kelelahan yang tak dapat kita sembunyikan dalam menjalaninya, tapi akan ada penyesalan yang terukir pasti dan juga tenaga yang terkuras habis apabila suatu saat nanti kita memutuskan berjalan sendiri.

Jika suatu hari kamu lelah,
Percayalah..
Aku masih disini, di tempat kita biasa bertemu, menunggumu datang untuk kembali bercengkrama, walau sesudahnya ada episode baru bernama rindu yang lebih hebat.

Jika suatu hari kamu merasa dadamu hangat,
peganglah..
Itu doaku, agar kamu selalu merasa tenang. Tuhan sedang menyentuhmu, karena pintaku dalam sujudku.


Untuk kamu yang kucintai dari jauh..
bersabarlah..
Aku disini. Masih ditempat yang sama, dengan rindu yang menumpuk, 
dan cinta yang tak kalah banyaknya..

Aku disini, menunggumu pulang.
Karena kamu, sudah kubuatkan rumah.
Didalam sini, dalam hatiku, yang selalu tak pernah gagal untuk kamu sentuh


sumbernya dari sini

Minggu, 16 Juni 2013

S.A.B.A.R

Kalau lagi menjalin hubungan jarak jauh itu memang butuh kesabaran ekstra.
Selain sabar nunggu waktu yang tepat buat ketemu, tapi juga sabar buat ga dihubungi seharian.

Bukannya menuntut untuk selalu menjadi perhatian nomor satu, tapi bukannya kalo suatu hubungan jarak jauh itu kunci utamanya komunikasi?

Ada satu cerita dari negeri dongeng. Begini ceritanya.


Ada seorang anak perempuan. Ai, begitu orang-orang manggil dia.
Dia memiliki seorang kekasih yang bernama Rai. Yah, mungkin memang mereka berjodoh. Soalnya namanya hampir sama. Hihihiiii...

Suatu ketika, Rai harus pergi mencari ilmu ke negeri seberang. Ia harus menuntut ilmu jauh dari kampung halamannya karena memang ilmu yang ia cari hanya ada di negeri yang berada sangat jauuuuuhhhh.....

Akhirnya, sampai pula saat Rai pergi. Bisa ditebak, Ai menangis karena tidak ingin kekasihnya pergi jauh.
Namun, Rai menenangkan hati Ai dengan berkata bahwa ia akan selalu memberi kabar kepada Ai dan berjanji untuk setia kepada Ai, walaupun mereka berjauhan.

Hari berganti hari. Bulan dan tahunpun silih berganti.
Ai selalu rutin tiap hari memberi kabar atau hanya sekedar "kamu sedang apa?" atau "sudah makan?" atau "jangan lupa ibadah yaaa"
Memang, Rai tidak selalu menjawab. Ai memahami keadaan Rai yang memang sedang sibuk mencari ilmu.

Namun, akhir-akhir ini Rai benar-benar tidak ada kabarnya.
Dihubungi tidak ada tanggapan sama sekali.


Bagaimana kelanjutan kisah Ai dan Rai?
Ntah lah... Biar waktu yang menjawabnya :)

Rabu, 12 Juni 2013

OPORTUNIS

Kayaknya judul itu sering banget gue denger. Tapi kapan? -_____-
Yaudahlah yaaa.... Biarin aja.

Di kehidupan, terutama kehidupan gue sehari-hari nih. Ada banyak banget tipe orang. Ada yang optimis, pesimis, oportunis, kismis, brownis, nastar, bagelen, hihihiiii....
Sekarang gue mau cerita tentang orang oportunis.

Ketika lo ketemu sama orang tipe kayak gini isinya kebanyakan pasti gondok.
Bukan kenapa-kenapa. Ya tapi kenapa-kenapa juga siiih....

Gini, di hidup gue, ada banyak banget "orang normal" kayak gue.
Dalam artian hidupnya ga beda jauh dari hidup gue. Misal, berangkat kuliah, agak telat dikit, di kelas belajar, ngantuk, ikut organisasi, pulang, kalo capek ga belajar, mandi lama, punya temen, ngerjain tugas, main ke mall, dll dll gitu. Menurut gue itu kehidupan "orang normal"
Ditambah lagi kalau bisa mengerti pertemanan.
Maksudnya gini, lo punya temen --> lo care sama temen lo --> lo ada konflik sama temen lo --> lo baikan.
Yaaahhh pasti pertemanan ga jauh dari itu. Siklusnya gituuuu aja.
Tapi itu siklus normal, right?

Tapi ada loh orang yang oportunis. Dia itu diem aja di lingkaran kehidupan normal. Menjauh dari hidup normal orang-orang di sekelilingnya. Ntah dia yang menjauh atau orang lain yang ngejauhin dia, tapi intinya dia bukan orang yang "normal".

Hati-hati sama orang kayak gini. Bukan lo harus ngejauhin dia. Tapi mungkin aja dia di luar sana punya banyak relasi sama dunia luar. Punya kehidupan yang "wow" dan ga "normal" kayak orang lain.
Dan kadang-kadang orang tipe gini tu BISA MENGAMBIL KESEMPATAN DI SAAT ORANG LAIN LENGAH.

Kalau orang lain berusaha mempertahankan "kenormalan" yang ada selama ini di dalam kehidupan, dia mungkin aja bisa MAJU JAUH MELESAT dibanding orang "normal".

Mungkin terkadang kita bisa belajar dari orang yang "ga normal" ini. Pasti ada sisi positif dari kehidupannya.



120613 - sebelum belajar UAS interkom

Selasa, 04 Juni 2013

Sendiri ?

Ketika sudah melewati proses penantian, apa kamu akan melepaskan begitu saja?
Hanya dengan alasan sudah terlalu lama menanti.
SETIA.
Kata itu bisa dijadikan alasan? Alasan untuk tetap menunggu dia ketika kamu sudah mulai lelah.

Pernah terlintas ga sih kalau dia disana juga memperjuangkan kita?
RAGU.
Iya, kata itu mulai muncul di dalam hati.
Ketika komunikasi sudah tidak lagi dapat menyatukan kami.

Mungkin ada pihak yang selalu menuntut untuk mendapat kabar.
Satu kali di pagi hari, satu kali di siang hari, satu kali di malam hari.
Jika pemberian kabar itu berlanjut hingga berkomunikasi lebih lama, anggap saja bonus.

Namun, ketika satu pihak merasa terganggu dengan "penantian menunggu kabar" itu, mungkin saja tanggapan tidak akan pernah muncul.
Dan pihak yang tadi akan mulai berpikir yang seharusnya tidak harus ia pikirkan.

PERPISAHAN.
Apa itu kata yang tepat untuk menjawab semua keadaan yang terjadi saat ini?
Jika memang itu harus terjadi, apa kedua pihak akan sama-sama puas? Atau hanya salah satu pihak saja? Atau tidak keduanya?


Bukan. Sepertinya memang bukan itu semua yang dibutuhkan.
Lalu apa yang sebenarnya dibutuhkan saat ini? Entah.
Penantian ini mungkin tidak akan berujung.
Sampai kapan juga tidak ada yang tahu.

PERTEMUAN.
Ya, itu mungkin bisa sedikit banyak menjawab apa yang seharusnya dilakukan.




04062013 : 20.00
-  ketika putus asa dan lelah mulai singgah -