Ah, ntah mengapa semenjak pertemuan pertama ia sudah merasakan hal yang berbeda
Lelaki ini tidak rupawan, dan ntahlah apa dia juga hartawan
Tanpa mengagungkan kemunafikan, bukankah dua sifat itu yang biasanya ada di pikiran wanita?
Tanpa memulai perkenalan, hingga berbulan-bulan selanjutnya wanita ini hanya bisa diam dan menyembunyikan semburat rona merah di pipinya tiap bertemu sang lelaki
Hingga secara (tidak) sengaja sang wanita membuat janji dengan pria itu
Entah mengapa lidahnya kelu hingga.... ah, tidak mampu berbuat banyak ketika melihat tatapan dari pria
Pertemuan demi pertemuan yang (tidak) disengaja oleh sang wanita, apakah sang pria juga begitu?
Hingga saat itupun tiba. Ungkapan sayang meluncur dari bibir dan membuat sang wanita terpaku.
Tidak siap. Ah, tepatnya belum siap.
Desakan untuk menjawab membuat sang wanita mengiyakan dengan memberikan syarat.
Sepertinya hari-hari yang dilalui telah membuat rasa sayang muncul di dalam diri wanita, hingga benih cinta dan pohon cinta mulai tumbuh serta berkembang dengan sangaaatt pesat.
Masalah? Tentu pasangan ini telah melalui banyak masalah. Yang disebabkan oleh si wanita maupun sang pria.
The Power of Love
Iya, sepertinya begitu. Lebih tepatnya mungkin begitu
Cinta, telah membuat beribu-ribu air mata
Cinta, telah membuat berjuta-juta senyuman
Cinta pula yang membuat berton-ton tawa, canda, dan emosi
Kepadamu, lelaki yang sudah menyisihkan cintanya
Kepadamu, lelaki yang sudah memberikan senyumnya
Kepadamu, lelaki yang selalu berarti
Kepadamu, lelaki yang selalu memahami
Kepadamu, lelaki yang selalu memberi
Inilah aku, wanita yang masih jauh dari sempurna untukmu,
Wanita yang masih harus banyak belajar darimu,
Wanita yang masih belum sepenuhnya memahamimu.
Izinkan aku mencintaimu dengan sederhana,
Sesederhana caramu mengubah duniaku menjadi lebih berharga
Semoga perjalanan kita tidak menemukan kata "akhir"
Semoga.